Biografi Imam Muslim


Beliau adalah Abdul Husain Muslim bin Aj-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi. Para ulama tidak bisa memastikan kelahiran beliau, sehingga sebagian dari mereka ada yang berpandapat bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 204 H, dan ada juga yang berpendapat bahwa beliau lahir pada tahun 206 H.

Beliau mendengar hadits dari negrinya pada tahun 218 H dari gurunya Yahya bin Yahya At-Tamimi, pada saat umurnya menginjak 14 tahun.

Muslim mendapatkan  kesempatan untuk mengadakan perjalanan hajinya pada tahun 220 H. Pada saat itu dia mendengar dari beberapa ahli hadits, inilah perjalanan pertama beliau dalam rangka menuntut ilmu. Beliau berjumpa dengan syaikhnya, Abdullah bin Maslamah Al-Qa'nabi di Mekah, dan mendengar hadits darinya, beliau juga mendengar hadits dari Ahmad bin Yunus dan beberapa ulama hadits yang lain ketika di tengah perjalanan di daerah kufah. Kemudian kembaali lagi kenegrinya dan tidak memperpanjang rihlahnya pada saat itu.

Pada tahun 230 H, beliau berkeliling dan memperbanyak mendengar hadits dari para ahli hadits, dan  mengantarkan derajat seorang imam dan kemajuan dibidang ilmu hadits. Negeri yang pernah disinggahi beliau diantaranya Khurasan dan daerah sekitarnya, Ar Ray, Iraq, Kufa, Bashrah, Bahgdad, Hijaz (Mekah dan Madinah), Asy-Syam, dan Mesir.

Karena keilmuanya dan kealiman imam Muslim, maka banyak sekali teman-temannya dan para ulama memberi pujian kepada beliua, diantaranya;

Ishak bin Mansur al Kausaj pernah berkata kepada imam Muslim: "Sekali-kali kami tidak akan kehilangan kebaikan selam Allah menetapkan engkau bagi kaum muslimin.

Muhammad bin Basysyar Bundar berkata; "Huffazh dunia itu ada 4; Abu Zur'ah di Ar-Ray, Muslim di An-Naisabur, Abdullah Ad-Darimi di Samarkand, dan Muhammad bin Isma'il di Bukhara.

Muhammad bin Abdul Wahhad Al-Farra` berkata; "(Muslim) merupakan ulama manusia, lumbung ilmu, dan aku tidak mengetahuinya kecuali kebaikannya.

Ahmad bin Salamah An-Naisaburi menuturkan; "Saya melihat Abu Zur'ah dan Abu Hatim selalu mengutamakan Muslim bin Al-Hajjaj dalam perkara hadits sahih ketimbang para masyayikh zaman keduanya.

Ibnu Abi Hatim mengatakan: "Saya menulis hadits darinya di Ray, dan dia merukan orang yang tsiqah dari kalangan huffaz, memiliki pengetahuan yang mendalam dalam masalah hadits. Ketika ayahku di tanya tentang dia, maka menjawab; (Muslim) Shaquud."

Maslamah bin Qasim Al-Andalusi berkata; "tsiqah, mempunyai kedudukan yang agung, termasuk dari kalangan para imam.

Abu Ya'la Al-Khalili berkata: "Dia sangat familyar sekali untuk disebut keutamaannya." Al-Khatib Al-Badhdadi berkata: "Dia merupakan salah seorang a'immah dan penghafal hadits.

Imam Muslim mempunyai hasil karya dalam bidang ilmu hadits yang jumlahnya cukup banyak. Diantaranya yang sampai pada kita adalah Al-Jami' Ash-Shahih, Al-Kuna wa Al-Asma', Al-Munfaridaat wa Al-Wildan, Ath-Thabaqaaq, Rijalu 'Urwa bin Az-Zumbair, At-Tamyin, sednagkan yang tidak sampai pada kita adalah Al-Musnad Al-Kabir 'Ala Ar-Rijal, Al-Jami' Al-Kabir, Al-Ilal, Al-Afraad, Al-Aqraan, Su'alaat Muslim, Hadits 'Amru bin Syu'aib, Al-Intifaa' bi`ahabbi As-Sibaa', Masyayikhu Malik, dan yang lainnya.

Imam Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan dikebumikan di kampung Nasr Abad, salah satu daerah luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H pada usia 55 tahun.


0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan